Jumat, 08 November 2013

PESONA

di antara seribu malam
inikah malam kita?

kulihat semua bintang
menjelma purnama
dalam langit cahaya
tiada tara benderangnya
lalu semuanya tiada

semuanya lenyap
dalam senyap

semesta fana

tiba-tiba
ya Ilahi
silau aku
oleh kilas
wajah
Mu
yang menderas
dalam takjubku

dan aku pun
tak ingin
yang lain

tak ingin yang lain

hanya Kau

dimana
Kau?

kemana
Kau?

Ilahi, Ilahi,
Ilahi

2 Agustus 2013
K.H. Mushtofa Bisri @gusmusgusmu

SELAMAT IDUL FITRI

selamat idul fitri, bumi
maafkan kami
selama ini
dengan semena-mena
kami memerkosamu

selamat idul fitri, langit
maafkan kami
selama ini
tidak henti-hentinya
kami mengelabukanmu

selamat idul fitri, mentari
maafkan kami
selama ini
tidak bosan-bosan
kami mengaburkanmu

selamat idul fitri, laut
maafkan kami
selama ini
tidak segan-segan
kami mengeruhkanmu

selamat idul fitri, burung-burung
maafkan kami
selama ini
tidak putus-putus
 kami membrangusmu

selamat idul fitri, tetumbuhan
maafkan kami
selama ini
tidak puas-puas
kami menebasmu

selamat idul fitri, para pemimpin
maafkan kami
selama ini
tidak habis-habis
kami membiarkanmu

selamat idul fitri, rakyat
maafkan kami
selama ini
tidak sudah-sudah
kami mempergunakanmu

Selamat Idul Fitri, saudara2ku yang merayakannya
Maafkan ocehan-ocehanku yg tak berkenan di hati kalian
dan maafkan diamku atas sapaan kalian

6 Agustus 2013
K.H. Musthofa bisri @gusmusgusmu

RASANYA

Rasanya
Baru kemarin Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia
Baru kemarin
Padahal sudah 68 tahun lamanya
Pelaku-pelaku sejarah yg mulia dan nista
Sudah banyak yang tiada
Tokoh-tokoh pujaan dan cercaan bangsa
Sudah banyak yg turun tahta

Rasanya baru kemarin
Padahal sudah 68 tahun kita
Katanya merdeka
Tanda gambar orpol dan organisasi massa
Semakin banyak jumlahnya
Semakin besar pengaruhnya
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda
Kepentingan sendiri dan golongan
Sudah semakin melecehkan kebersamaan

Rasanya
Baru kemarin
Padahal sudah 68 tahun merdeka
Banyak orang pandai sudah semakin linglung
Banyak orang bodoh sudah semakin bingung
Banyak orang kaya sudah semakin kekurangan
Banyak orang miskin sudah semakin kecurangan

Rasanya
Baru kemarin
Tokoh-tokoh angkatan empatlima sudah banyak yg koma
Tokoh-tokoh angkatan enamenam sudah banyak yg terbenam
Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya sudah banyak yang tak jelas maunya

Rasanya
Baru kemarin
Ternyata sudah 68 tahun kita dinyatakan merdeka
(Ingin rasanya bertanya kepada kalian semua
Sudahkan kalian benar-benar merdeka?
Ingin rasanya aku sekali lagi menguak angkasa dengan pekik yang lebih perkasa:
Merdeka!)

16 Agustus 2013
K.H. Mushtofa Bisri @gusmusgusmu

SAJAK CUCU DAN KAKEK

Sambil menatap bendera yang lelah berkibar i langit yang biru
Seorang anak yang lugu bertanya aneh kepada kakeknya:
"Kek, siapakah pemilik negeri ini?"
Sang kakek yang juga lugu menjawab ragu-ragu:
"Aku tak tahu pasti, cucuku;
yang jelas ketika pemimpin negeri ini memproklamirkan kemerdekaannya
dulu mengatasnamakan kita semua."

Sang cucu pun kembali menatap bendera yang mulai robek  disana-sini
Sementara sang kakek merebahkan diri kembali dalam keremangan senja yang sama.

DARI A SAMPAI Z

dari a sampai z
dari alif sampai ya
kucari namamu tak ketemu
dengan huruf dan aksara apa
sebenarnya namamu
harus kubaca
ataukah aku
salah mengeja

16 Oktober 2013
K.H. Musthofa Bisri @gusmusgusmu

DI ARAFAH

Terlentang aku
Seenaknya
Dalam pelukan
Bukit-bukit batu
Bertenda langit biru

(Seorang anak entah berkebangsaan apa
Mengikuti arah mataku
Dan dalam isyarat bertanya-tanya
'Kapan Tuhan turun?'
Aku tersenyum)

Setan mengira dapat
mengendarai matahari
Mengusik khusyukku
Apa tak melihat
Ratusan ribu hati yang putih
Menggetarkan bibir
Melepas dzikir
Menjagaku
Jutaan milyar malaikat
Menyiramkan berkat

(Kulihat diriku
terapung-apung
Dalam nikmat
Dan si anak entah berkebangsaan apa
Seperti melihat
Arak-arakan karnaval
Menari-nari dengan riangnya)

Terlentang aku
satu di antara jutaan
tumpukan dosa yang
Mencoba menindih
Akankah kiranya bertahan
Dari banjir airmata
Penyesalan massal ini?

(Gunung-gunung batu menirukan tasbih kami
Pasir-pasir menghitung wirid kami
Dan si anak yang aku tak tahu berkebangsaan apa
Tertidur
Di pangkuanku
pulas sekali)

1415

K.H. Musthofa Bisri, @gusmusgusmu

AKU MERINDUKANMU O, MUHAMMADKU

Aku merindukanmu o, Muhammadku

Sepanjang jalan kulihat wajahwajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangantangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Men-caricari tangan
Lembut-wibawamu

Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu

Aku merindukanmu o, Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan kurban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, muhammadku, o, Muhammadku!

Dimana-mana sesama saudara
saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Quran dan sabdamu hanyalah kendaraan
masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

Aku merindukanmu o, Muhammadku

Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku ~ selawat dan salam bagimu ~
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkaan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku

Aku merindukanmu o, Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu

26 September 2013
K.H. Musthofa Bisri @gusmusgusmu